Gaya Hidup Seperti Ini yang Dapat Menyebabkan GERD

Gaya Hidup Seperti Ini yang Dapat Menyebabkan GERD
Credits: Freepik

Bagikan :


Saat Anda mengalami rasa tidak nyaman atau terbakar di ulu hati, serta sensasi naiknya asam lambung ke kerongkongan khususnya setelah makan, maka Anda mungkin menderita GERD. Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung mengalir naik ke kerongkongan karena katup yang berada di ujung kerongkongan tidak menutup sempurna saat makanan tiba di lambung. Seseorang dengan GERD bisa merasakan keluhan minimal sekali seminggu.

GERD telah menjadi penyakit yang populer belakangan ini. Para ahli mengatakan bahwa gaya hidup sangat memengaruhi penyakit GERD yang dirasakan banyak orang.

 

Gaya Hidup yang Dapat Menyebabkan GERD

Gaya hidup kurang sehat seperti berikut menjadi faktor risiko yang dapat menyebabkan GERD:

 

Kelebihan berat badan dan obesitas

Berat badan berlebih dan obesitas bisa meningkatkan risiko GERD, dan hal ini ditemukan pada banyak penelitian. Orang-orang dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) di atas 30 lebih sering mengalami episode refluks asam lambung dengan durasi yang lebih lama secara signifikan, bila dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki IMT di bawah 25. Sebuah penelitian juga menemukan bahwa angka kasus GERD paling tinggi terlihat pada orang-orang dengan IMT ≥30.

Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada perut karena adanya penumpukan lemak di sekitar perut. Tekanan yang meningkat ini dapat mendorong isi lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan gejala GERD. Katup yang berada di kerongkongan untuk mencegah makanan naik kembali ke kerongkongan dari lambung menjadi melemah.

Individu dengan berat badan berlebih cenderung memproduksi lebih banyak asam lambung yang dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan dan memicu gejala GERD.

Baca Juga: Berolahraga Bermanfaat bagi Penderita Obesitas, Tetapi Juga Ada Risikonya

 

Konsumsi minuman beralkohol

Konsumsi minuman beralkohol yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko Anda mengalami GERD. Alkohol adalah makanan yang dapat melemahkan katup di kerongkongan dan merangsang produksi asam lambung.

 

Gaya hidup sedenter

Aktivitas fisik secara rutin seperti jogging atau bersepeda bisa mengurangi kemungkinan terjadinya GERD. Orang-orang dengan GERD banyak ditemukan kurang aktif bergerak dibandingkan dengan individu lain yang tidak memiliki keluhan. Hanya beraktivitas fisik kurang dari sekali dalam sebulan menjadi faktor risiko dari GERD.

Tidak aktif berolahraga juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena kelebihan kalori yang tidak terbakar. Anda juga mungkin sembelit dan mudah mengalami stres yang dapat memperburuk gejala GERD.

 

Pola makan tidak teratur

Kesibukan dan kegiatan yang padat menyebabkan Anda tidak memiliki pola makan yang teratur. Anda perlu waspada karena gaya hidup semacam ini dapat menyebabkan gejala GERD.

Saat Anda tidak makan dalam waktu lama, lambung akan terisi dengan asam lambung. Kemudian, saat Anda tiba-tiba makan dalam porsi banyak dan makanan yang dikonsumsi tinggi lemak, maka asam lambung akan meningkat produksinya.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kesuburan Wanita Lewat Pola Makan Sehat

 

Makan makanan berlemak

Makanan berlemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa dicerna sehingga saat Anda makan makanan berlemak, maka lambung akan memproduksi lebih banyak asam lambung. Asam lambung yang berlebihan ini dapat menyebabkan iritasi pada dinding kerongkongan dan memicu gejala GERD, seperti nyeri ulu hati, sakit tenggorokan, dan rasa terbakar pada kerongkongan.

 

Saat Anda sering mengalami asam lambung naik, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat mengenai kondisi Anda. Konsultasikan masalah pencernaan Anda melalui aplikasi Ai Care dengan dokter kami.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 00:40